Sabtu, 11 Februari 2012

Ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat

Ciri-ciri Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang Bermanfaat/ Ciri-ciri Ilmu yang Bermanfaat
under arsip:  Perkuliahan.com.
Judul postingan : Ilmu yang Bermanfaat/ Ciri-ciri Ilmu yang Bermanfaat
Bidang  postingan  : Manfaat dan keutamaan, Ilmu yang Bermanfaat/ Ciri-ciri Ilmu yang Bermanfaat
……………. : arsip data perkuliahan.com edisi 85:
Ilmu yang Bermanfaat
Pengertian Ilmu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan. Ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari kata Arab Ilm.[1] Ulum jamak dari ilmu yaitu paham dan pemikiran. Kemudian dinukilkan dengan pengertian beberapa masalah ilmiah yang berbeda-beda.[2]
Dari pengertian di atas bahwasanya ilmu dapat diartikan juga sebuah pengetahuan. Ilmu adalah suatu bentuk aktifitas manusia yang dengan melakukannya umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan senantiasa lebih lengkap dan lebih cermat tentang alam di masa lampau, sekarang dan kemudian hari, serta suatu kemampuan yang meningkat untuk penyesuaian dirinya pada dan mengubah lingkungannya serta mengubah sifat-sifatnya sendiri.[3]
Dalam perkembangannya lebih lanjut di Indonesia, pengetahuan disamakan artinya dengan ilmu. Hal ini dapat dilihat dari pendapat-pendapat berikut : “Kata ilmu berasal dari bahasa Arab alima (ia telah mengetahui), kata jadian ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam bahasa Indonesia sehari-hari ilmu diidentikkan dengan pengetahuan. Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam bahasa, pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbedaan.[4]
Ditinjau dari makna harfiah, Ilm (ilmu atau sains) mempunyai beberapa sinonim, seperti danesy dan danestan. Sedangkan dari segi makna teknisnya yaitu sebagai berikut :
a.      Keyakinan tertentu yang sesuai (correspond to) dengan kenyataan, lawan dari kebodohan sederhana atau murakap (compound)[5] meskipun ia digunakan dalam satu proposisi.
b.      Himpunan Proposisi yang dianggap hubungan satu sama lain meskipun sifat proposisi-proposisi itu personal dan spesifik. Dalam pengertian ini, ilmu diterapkan pada ilmu sejarah, geografi, ilmu rijal (baca tentang perawi hadits) dan biografi.
c.      Himpunan proposisi universal yang berporos tertentu tiap-tiap proposisi ini bisa diterapkan untuk sekian banyak contoh meskipun himpunan proporsi itu bersifat konvensional dalam pengertian inilah ilmu diterapkan pada hal konvensional sebagai lawan dari ilmu-ilmu sejati atau hakiki, seperti ilmu kosakata dan tata bahasa.
d.      Himpunan proposisi universal hakiki (bukan konvensional) berporos tertentu. Pengertian ini mencakup seluruh ilmu teoritis dan praktis, termasuk teologi dan metafisika tapi tidak bisa diterapkan pada proposisi-proposisi personal dan konvensional.
e.      Himpunan proposisi-proposisi hakiki yang bisa dibuktikan dengan pengalaman inderawi. Dalam pengertian inilah para positivis menggunakan istilah ilmu, karenanya ilmu-ilmu dan pembelajaran non empiris tidak dianggap sebagai ilmu/sains.[6]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwasanya bermanfaat maksudnya adalah berguna, berfaedah.[7] Yang dimaksud disini adalah ilmu yang bermanfaat merupakan ilmu yang ada faedahnya / berguna untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Allah SWT Maha Mengetahui terhadap seluruh objek pengetahuan. Dengan ilmu-Nya, Dia mengetahui secara detail terhadap segala apa yang berlaku di bumi yang paling rendah sampai yang ada di langit yang tinggi semuanya tidak pernah ada yang luput dari jangkauan ilmu-Nya walau sebesar atom, baik yang ada di langit dan bumi. Bahkan Dia tahu gerakan dan merayapnya semut di hutan yang nilam yang ada di batu nilam yang keras pada malam yang gelap gulita. Dia mengetahui gerak atom di ruang angkasa. Dia mengetahui segala rahasia dan yang sangat tersembunyi.[8]
 Pembagian Ilmu
Ilmu merupakan hal yang utama dan paling utama, bagi setiap manusia, karena dengan berilmu orang dapat melakukan sesuatu yang diinginkan, dan mempunyai akal yang sehat karena orang yang berakal sehat adalah orang yang dapat menggunakan dunia untuk tujuan akhiratnya, maka dari itu ilmu-ilmu yang perlu kita pelajari diantaranya yaitu :
Menurut al-Ghazali, dalam menuntut ilmu yang fardu kifayah ini dapat dibagi menjadi dua :
1.      Ilmu yang syar’iyyah
Apa yang bermanfaat yang diperoleh/diambil dari para nabi dan tidak diperoleh dari akal atau dari pengalaman maupun dari pendengaran.
Ilmu yang syari’iyyah yang dipuji ini ada 4 macam : pertama, yang merupakan pokok yaitu ada empat yaitu kitab Allah (al-Qur’an), sunnah rasulullah, kesepakatan/ijma ulama mujtahidin dan ucapan sahabat. Kedua, merupakan cabang dari pokoknya yaitu apa yang dipahami dari pokok, tanpa memandang lafad, melainkan makna-makna yang tersembunyi yang dapat dilihat oleh akal. Cabang-cabang dari pokok ini ada dua macam yaitu berkaitan dengan kemashlahatan dunia yang ada dalam kitab fiqh dan berkaitan dengan kemaslahatan dunia akhirat. Ketiga, permulaan yaitu yang berguna sebagai alat misalnya ilmu bahasa, maupun nahwu. Keempat, penyempurna, hal ini terdapat dalam ilmu al-Qur’an sedangkan ilmu al-Qur’an terbagi pada :
a.      Apa yang berhubungan dengan lafadz
b.     Apa yang berhubungan dengan makna
c.      Apa yang berhubungan dengan hukum-hukumnya.
2.      Ilmu yang bukan syar’iyyah
Yaitu ilmu yang terambil bukan dari kenabian, misalnya ilmu kedokteran dan sebagainya.
Ilmu yang bukan syar’iyyah terbagi tiga kategori, yaitu :
-        Yang dipuji, yaitu apa yang patut dalam urusan dunia misalnya kedokteran dan ilmu hitung.
-        Yang dicela misalnya ilmu mendatang ruh, ilmu sulap, ilmu sihir maupun ilmu membaur.
-        Yang diperbolehkan misalnya syair-syair yang tak mengandung penghinaan : cerita-cita, dongeng-dongeng dan sebagainya.[9]

Ilmu pokok menurut Comte ialah matematika, astronomi, ilmu alam, ilmu kimia, ilmu biologi, dan sosiologi. Comte berpendapat bahwa ilmu hitung (bagian dari matematika) adalah ilmu yang paling mendasar, ilmu yang dapat dipelajari tanpa bantuan ilmu apapun, kecuali ilmu hitung itu sendiri. Sifat ini tidak akan ditemukan dalam ilmu astronomi, yang ilmu ini baru mungkin dipelajari atas bantuan ilmu matematika. Demikian ilmu alam bahkan memerlukan ilmu matematika dan astronomi dan seterusnya. Kimia tergantung pada ilmu alam dan kedua ilmu yang disebutkan dimuka, begitu pula ilmu biologi tergantung pada keempat ilmu tersebut di atas. Akhirnya, sosiologi tergantung dan baru dapat dipelajari dengan bantuan semua ilmu yang tersebut terdahulu.[10]
Menurut Abuddin Nata dalam bukunya “Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam”, ilmu terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
a.      Ilmu-ilmu yang terkutuk baik sedikit maupun banyak yaitu ilmu-ilmu yang tidak ada manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat seperti ilmu sihir, ilmu nujum dan ilmu ramalan.
b.      Ilmu-ilmu yang terpuji baik sedikit maupun banyak, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan peribadatan dan macam-macamnya, seperti ilmu yang berkaitan dengan kebersihan diri dari cacat dan dosa serta ilmu yang dapat menjadi bekal bagi seseorang untuk mengetahui yang baik dan melaksanakannya. Ilmu-ilmu yang mengajarkan manusia tentang cara-cara mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan sesuatu yang diridloi-Nya serta dapat membekali hidupnya di akhirat.
c.      Ilmu-ilmu yang terpuji dalam kadar tertentu atau sedikit dan tercela jika dipelajarinya secara mendalam karena dengan mempelajarinya secara mendalam itu dapat menyebabkan terjadinya kekacauan dan kesemrawutan antara meyakini dan keraguan, serta dapat pula membawa kepada kekafiran seperti ilmu filsafat.[11]
Menurut Muhammad al-Bahi, ilmu dari segi sumbernya dibagi menjadi dua, pertama ilmu yang bersumber dari Tuhan dan ilmu yang bersumber dari manusia. Al-Jurjani membagi ilmu menjadi dua jenis yaitu ilmu qadim dan kedua ilmu hadits (baru). Ilmu qadim adalah ilmu Allah yang sangat jelas berada dari ilmu hadits yang dimiliki manusia sebagai hamba-Nya.[12]
Ilmu-ilmu yang terkandung didalam al-Qur’an yang perlu dipelajari, diteliti dan dimiliki lafadzh.
1.      Ilmu-ilmu bahasa Arab yaitu ilmu yang mesti diperlukan dalam usaha menyelidiki, dan memiliki secara baik kitab Allah.
2.      Ilmu hewan, anatomi, kedokteran, dan ilmu jiwa. Ilmu ini mendorong dan menyerukan kita untuk mengadakan penelitian terhadap jiwa manusia, binatang dan ternak serta menjaga kelestariannya.
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً (النحل : 66)
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu.”[13]

3.      Geologi, geografi, arithmethik, ilmu-ilmu tersebut menyeru kepada kita kaum muslimin, untuk menyelidiki gunung-gunung, matahari, bulan, bintang-bintang dan menjadikannya sebagai pedoman untuk mengetahui tahun dan tanggal.
4.      Ilmu-ilmu tumbuh-tumbuhan : kita diserukan untuk menyelidiki bermacam-macam tanaman dan pohon, aneka ragam buah dan bunga yang telah ditumbuhkan oleh bumi.
5.      Ilmu-ilmu sejarah dan benda-benda purbakala : ilmu yang diserukan oleh al-Qur’an untuk kita menjelajah bumi dan mengetahui cerita-ceritanya orang-orang terdahulu serta dapat mengambil pelajarannya.
6.      Ilmu pertahanan pertahanan dan militer.[14]
Secara garis besar ilmu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a.      Ilmu kealaman : memfokuskan diri pada bagaimana bekerjanya alam semesta ini dan bagaimana bekerjanya alam fisik termasuk fisik manusia.
b.      Ilmu sosial kemanusiaan : terfokus pada bagaimana diri manusia dan bagaimana manusia mengadakan interaksi dengan sesama manusia.
c.      Ilmu-ilmu ketuhanan : sebagaimana ilmu ketuhanan bekerja pada bagaimana berlangsungnya hubungan antara manusia dengan Allah.[15]
Ilmu agama dan ilmu umum sebenarnya telah diperkenalkan oleh para cendekiawan muslim klasik seperti Ibnu Khaldun menyebutkan keduanya sebagai al-ulum al-naqliyah dan al-ulum al-aqliyah. Ilmu agama yang menganggap fardu ain bagi setiap muslim untuk menuntutnya dibandingkan dengan ilmu-ilmu umum yang merupakan fardu kifayah untuk menuntutnya. Ibn Khaldun membagi ilmu seperti yang telah disinggung, ke dalam ilmu-ilmu naqliyyah (berdasarkan pada otoritas atau ada yang menyebutnya ilmu-ilmu tradisional) dan ilmu aqliyyah (berdasarkan akal/dalil rasional) termasuk yang pertama adalah ilmu-ilmu al-Qur’an, hadits, tafsir, ilmu kalam, tasawuf, dan juga ta’bir al-ru’yah (tafsir mimpi). Sedangkan ilmu yang kedua adalah ilmu-ilmu seperti filsafat (metafisika), matematika, dan fisika dengan pembagian-pembagiannya. Selain memilih ilmu pada dua kelompok besar ini, Ibnu Khaldun juga memberikan deskripsi yang berbeda tentang kedua jenis ilmu tersebut terutama dari sudut tujuan. Dikatakan bahwa tujuan ilmu-ilmu agama (naqliyyah) adalah untuk menjamin terlaksananya hukum syariat, sedangkan ilmu-ilmu rasional adalah untuk memiliki pengetahuan teoritis tentang sesuatu sebagian adanya. Meskipun begitu dalam pemilahan ini, tidak dapat tersirat sedikitpun keraguan atau penolakan akan status ilmiah dari masing-masing kelompok ilmu tersebut. ilmu agama dipandang olehnya sangat perlu untuk membimbing kehidupan ruhani manusia, sementara ilmu umum untuk membimbing kehidupan duniawi.[16]
Ilmu yang bermanfaat disini adalah ilmu yang berfaedah dan juga berguna bagi kehidupan sehari-hari dan untuk akhirat juga. Diantara ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama akan tetapi Allah juga menyuruh manusia juga mempelajari ilmu umum.
Seorang pendidik mempunyai banyak kewajiban dimana yang paling penting adalah  harus menjadikan muridnya sebagai anak sendiri demikian dicintai, dilindungi dan ikhlas dalam membudayakan dan mengajar mereka, disamping harus membekali mereka dengan ide-ide kelas tinggi yang bermanfaat untuk mereka sekaligus bermanfaat untuk semua manusia melalui kerja mereka.
Seorang pendidik harus mengamalkan apa yang diketahui sebelum dia dakwahkan kepada orang lain. Sebab, guru ilmu syara’ tidak boleh mendustai perkataan sendiri, karena jika tidak maka manusia akan lari meninggalkan tata krama dan ajaran syar’i yang dia kembangkan.
Ilmu dan amal menurut al-Ghazali merupakan dua sifat yang saling mengisi. Oleh sebab itu, ilmu tidak bisa eksis tanpa amal dan sebaliknya jika seorang guru meninggalkan apa yang ditujukan oleh ilmu tetapi dia memerintahkan untuk mengamalkannya maka dia akan tersesat dan menyesatkan, disamping dia menghilangkan kepercayaan manusia bahkan harus dihidari dan dikeluarkan dari urgensinya ilmu pengetahuan.[17]
Amal ibadah termasuk juga shadaqah yang dilaksanakan tanpa mengetahui ilmunya lebih dahulu, amat sedikit kebaikannya, bahkan ada kalanya dapat merusak akal itu sendiri, atau amal ibadahnya itu tidak sah. Misalnya orang yang akan melakukan shalat, puasa, atau haji, sudah barang tentu harus mengetahui ilmunya, harus mengetahui syarat rukunnya lebih dahulu yang mendalam, yang mengerti dan faham betul dan apabila tidak, maka amal ibadahnya tidak sah karena tidak menetapi syarat rukun yang telah ditentukan oleh syara. Oleh karena itu Islam menekankan wajib menuntut ilmu bagi tiap-tiap muslim, karena dengan memiliki ilmu dapat melaksanakan ibadahnya dengan tepat.[18]
Konsep ilmu menurut al-Ghazali adalah kerangka landasan yang dapat dijadikan tambatan menuju tercapainya Islamisasi pengetahuan, karena                al-Ghazali telah membuat suatu rentangan antara ilmu agama dan ilmu umum dengan jalan menekankan manfaat penuntut ilmu bagi penuntut ilmu. Hal ini dapat dirangkum dalam ucapannya sendiri tentang penghargaan bagi menuntut ilmu dalam artian ilmu dalam pengertian yang utuh. Hal ini terdapat dalam karyanya Ihya’ Ulumuddin jilid I : “Barang siapa yang berilmu dan mengamalkan ilmu, diakui dan dikatakan sebagai yang terbesar di angkasa raya ini, sebab ia bagaikan sang surya, disamping menerangi benda lain selain dirinya, juga menerangi dirinya sendiri atau bagaikan minyak kasturi yang disamping membuat harum sekitarnya, dirinya tetap harum”.[19]
Para ahli berwasiat kepada para pencari ilmu agar mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan menuliskannya lewat karya-karya tulis. Seorang alim bernama al-Khatib al-Baghdadi mengarang sebuah kitab. Dalam salah satu bab dari bukunya itu terdapat tulisan yang bertemakan tentang bagaimana beramal dengan ilmu. Al-Hafiz Ibnu Asakir juga mengarang sebuah buku yang didalamnya terdapat satu bab yang berisikan celaan terhadap orang yang tidak mengamalkan ilmunya.
Abdul Malik bin Idris al-Huzairi seorang ahli pemerintah dan seorang penulis ulung pernah menulis beberapa bak puisi sebagai berikut :
Ilmu tidak bisa bermanfaat
Bila tidak diamalkan dan dipraktekkan
Sama diriku
Antara ilmu yang tidak berguna dengan shalat yang tidak bersuci
Beramallah dengan ilmumu
Kau akan temui jati dirimu
Dan tidak rela menjadi golongan yang merugi

Orang mencari ilmu harus iklas dan tekankanlah untuk beramal dengan ilmumu bagaikan pohon dan beramal adalah buahnya.[20]
Al-Ghazali mengatakan bahwa memikirkan ilmu sama dengan puasa dan mengkaji ilmu sama dengan salat malam. Dengan ilmu Allah ditaati dan disembah serta diesakan. Dengan ilmu manusia berhati-hati dalam mengamalkan agama dan memelihara hubungan kekeluargaan. Ilmu adalah pemimpin dan amal adalah pengikutnya. Orang yang mendapatkan ilmu adalah orang yang bahagia, sedang orang yang tidak mendapatkannya adalah orang yang sengsara.[21]
Dari penjelasan di atas, ilmu yang berfaedah sangat penting adalah ilmu agama, karena manusia sangat membutuhkan dan memerlukan untuk akhirat, akan tetapi manusia juga butuh ilmu umum untuk kehidupan dunianya

Sabtu, 03 Desember 2011

SSH

Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Terutama banyak digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti Internet.


Definisi SSH menggunakan kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi komputer remote dan biarkan komputer remote untuk mengotentikasi pengguna, jika perlu. SSH biasanya digunakan untuk login ke mesin remote dan mengeksekusi berbagai perintah, tetapi juga mendukung tunneling, forwarding TCP port dan X11 connections; itu dapat mentransfer file menggunakan terkait SFTP atau SCP protocols. SSH menggunakan klien-server model. Yang standar TCP port 22 telah ditetapkan untuk menghubungi server SSH. Sebuah klien program SSH ini biasanya digunakan untuk membangun koneksi ke SSH daemon untuk dapat diremote. Keduanya biasanya terdapat pada sistem operasi modern, termasuk Mac OS X, Linux, FreeBSD, Solaris dan OpenVMS. Tersedia versi berpemilik, freeware dan open source untuk berbagai tingkat kerumitan dan kelengkapan.

Sejarah

Pada tahun 1995, Tatu Ylönen, seorang peneliti di Helsinki University of Technology, Finlandia, merancang versi pertama protokol (sekarang disebut SSH-1) karena didorong oleh peristiwa serangan pembongkaran sandi di jaringan universitas. Tujuan dari pembuatan SSH adalah untuk menggantikan fungsi rlogin, TELNET, dan rsh protokol, yang tidak memberikan otentikasi kuat atau menjamin kerahasiaan. Ylönen merilis SSH sebagai freeware pada bulan Juli 1995, dan tool tersebut berkembang dengan cepat untuk mendapatkan popularitas. Menjelang akhir 1995, basis pengguna SSH telah tumbuh hingga 20.000 pengguna di lima puluh negara.
Pada bulan Desember 1995, Ylönen mendirikan SSH Communications Security untuk memasarkan dan mengembangkan SSH. Versi asli dari software yang digunakan SSH adalah berbagai potongan perangkat lunak bebas, seperti GNU libgmp, tetapi versi yang dikeluarkan oleh Secure SSH Communications semakin berkembang menjadi perangkat lunak berpemilik.
Pada tahun 1996, sebuah versi revisi protokol dirancang, SSH-2, yang tidak cocok dengan SSH-1. Fitur SSH-2 mencakup kedua fitur keamanan dan peningkatan perbaikan atas SSH-1. Keamanan yang lebih baik, misalnya, datang melalui algoritma pertukaran kunci Diffie-Hellman dan pemeriksaan dengan integritas yang kuat melalui kode otentikasi pesan. Fitur baru dari SSH-2 mencakup kemampuan untuk menjalankan sejumlah sesi shell melalui satu koneksi SSH.
Pada tahun 1998 ditemukan kerentanan yang digambarkan dalam 1,5 SSH sehingga memungkinkan masuknya konten yang tidak sah ke dalam aliran data SSH terenkripsi karena integritas data tidak mencukupi perlindungan dari CRC-32 yang digunakan dalam protokol versi ini. Sebuah perbaikan (SSH Compentation Attack Detector) diperkenalkan ke dalam banyak implementasi.
Pada tahun 1999, pengembang menginginkan versi perangkat lunak bebas untuk tersedia kembali seperti rilis 1.2.12, yang lebih tua dari program ssh asli, yang terakhir dirilis di bawah lisensi open source. OSSH Björn Grönvall ini kemudian dikembangkan berdasarkan basis kode ini. Tak lama kemudian, para pengembang OpenBSD menggunakan kode Grönvall untuk melakukan pengembanga yang lebih luas di atasnya, sehingga terciptalah OpenSSH, yang dimasukkan dalam rilis OpenBSD 2.6. Dari versi ini, sebuah cabang "portable" dibentuk untuk dapat memportingkan OpenSSH pada sistem operasi lain.
Diperkirakan, sejak tahun 2000, terdapat lebih dari 2.000.000 pengguna SSH.
Pada tahun 2005, OpenSSH adalah satu-satunya aplikasi ssh yang paling populer, yang diinstal secara default dalam sejumlah besar sistem operasi. Sementara itu, OSSH telah menjadi usang.
Pada tahun 2006, protokol SSH-2 yang telah disebutkan di atas, diusulkan untuk menjadi Standar Internet dengan penerbitan oleh IETF "secsh" work group dari RFC (lihat referensi).
Pada tahun 2008 sebuah kelemahan kriptografi ditemukan pada SSH-2 yang memungkinkan pengambilan sampai 4 byte plaintext dari aliran data SSH tunggal di bawah kondisi khusus. Namun hal ini telah diperbaiki dengan mengubah mode enkripsi standar OpenSSH 5,2.

Penggunaan SSH

SSH adalah sebuah protokol yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Beberapa aplikasi di bawah ini mungkin membutuhkan fitur-fitur yang hanya tersedia atau yang kompatibel dengan klien atau server SSH yang spesifik. Sebagai contoh, menggunakan protokol SSH untuk mengimplementasikan VPN adalah dimungkinkan, tapi sekarang hanya dapat dengan implementasi server dan klien OpenSSH.
  • untuk login ke shell pada remote host (menggantikan Telnet dan rlogin)
  • untuk mengeksekusi satu perintah pada remote host (menggantikan rsh)
  • untuk menyalin file dari server lokal ke remote host. Lihat SCP, sebagai alternatif untuk rcp
  • dalam kombinasi dengan SFTP, sebagai alternatif yang aman untuk FTP transfer file
  • dalam kombinasi dengan rsync untuk mem-backup, menyalin dan me-mirror file secara efisien dan aman
  • untuk port forwarding atau tunneling port (jangan dikelirukan dengan VPN yang rute paket antara jaringan yang berbeda atau menyambung dua wilayah broadcast menjadi satu)
  • untuk digunakan sebagai VPN yang terenkripsi penuh. Perhatikan bahwa hanya OpenSSH server dan klien yang mendukung fitur ini
  • untuk meneruskan X11 melalui beberapa host
  • untuk browsing web melalui koneksi proxy yang dienkripsi dengan klien SSH yang mendukung protokol SOCKS
  • untuk mengamankan mounting direktori di server remote sebagai sebuah sistem file di komputer lokal dengan menggunakan SSHFS
  • untuk mengotomasi remote monitoring dan pengelolaan server melalui satu atau lebih dari mekanisme seperti yang dibahas di atas

Arsitektur SSH

SSH-2 protokol memiliki arsitektur internal (didefinisikan dalam RFC 4.251) pada lapisan terpisah dengan baik. Yaitu:
  • Lapisan transportasi (RFC 4253). Lapisan ini menangani pertukaran kunci awal dan server otentikasi dan set up enkripsi, kompresi dan integritas verifikasi. Lapisan ini memperlihatkan ke lapisan atas sebuah antarmuka untuk mengirim dan menerima paket teks terang hingga masing-masing 32.768 byte (atau lebih yang diperbolehkan oleh implementasi). Lapisan transportasi juga mengatur ulang pertukaran kunci, biasanya setelah 1 GB data yang ditransfer atau setelah 1 jam telah berlalu, tergantung mana yang lebih cepat.
  • Lapisan otentikasi pengguna (RFC 4252). Lapisan ini menangani otentikasi klien dan menyediakan sejumlah metode otentikasi. Otentikasi client-driven: ketika seseorang diminta untuk memasukkan password, mungkin diminta oleh klien SSH, bukan servernya. Server hanya menanggapi permintaan otentikasi klien. Metode otentikasi pengguna yang sering digunakan meliputi:
    • password: sebuah metode untuk otentikasi password secara langsung, termasuk fasilitas yang memungkinkan sandi untuk diubah. Metode ini tidak diimplementasikan pada semua program.
    • kunci publik: sebuah metode untuk otentikasi berbasis kunci publik, biasanya mendukung setidaknya pasangan kunci DSA atau RSA, pada implementasi lain juga mendukung sertifikat X.509.
    • keyboard-interactive (RFC 4256): sebuah metode serbaguna di mana server akan mengirimkan satu atau lebih prompt untuk memasukkan informasi sehingga klien menampilkannya dan mengirimkan kembali tanggapan oleh pengguna. Digunakan untuk menyediakan otentikasi password sekali-waktu seperti S/Key atau SecurID. Digunakan oleh beberapa konfigurasi OpenSSH dimana PAM bertindak sebagai penyedia otentikasi host yang mendasar agar secara efektif dapat menyediakan otentikasi password, namun kadang-kadang menyebabkan kegagalan untuk login dengan klien yang hanya mendukung metode otentikasi password biasa.
    • metode otentikasi GSSAPI yang menyediakan sebuah skema extensible untuk melakukan otentikasi SSH menggunakan mekanisme eksternal seperti Kerberos 5 atau NTLM, menyediakan satu kemampuan sign on untuk sesi SSH. These methods are usually implemented by commercial SSH implementations for use in organizations, though OpenSSH does have a working GSSAPI implementation. Metode ini biasanya digunakan pada implementasikan SSH komersial untuk digunakan dalam organisasi, meskipun OpenSSH memang memiliki implementasi kerja GSSAPI.
  • Lapisan koneksi. Lapisan ini mendefinisikan konsep kanal, kanal permintaan dan permintaan global menggunakan layanan yang disediakan SSH. Sebuah koneksi SSH dapat melayani beberapa kanal secara bersamaan, masing-masing mentransfer data dalam dua arah. Permintaan kanal tersebut digunakan untuk menyambungkan saluran data spesifik secara out-of-band, seperti perubahan ukuran jendela terminal atau exit code dari sebuah proses server-side. Klien SSH meminta sebuah port server-side untuk diteruskan menggunakan sebuah permintaan global. Jenis saluran standar yang tersedia adalah:
    • shell untuk terminal, SFTP dan request exec (termasuk transfer SCP)
    • direct-tcpip untuk koneksi klien-ke-server yang diteruskan
    • forwarded-tcpip for server-to-client forwarded connections forwarded-tcpip untuk koneksi server-ke-klien yang diteruskan
  • SSHFP DNS record (RFC 4255) menyediakan sidik jari kunci publik untuk membantu memverifikasi keaslian host.
Fungsi lapisan transportasi sendiri sebanding dengan TLS; lapisan otentikasi pengguna sangat extensible dengan metode otentikasi khusus; dan lapisan sambungan menyediakan kemampuan untuk membuat banyak sesi sekunder ke dalam satu koneksi SSH, sebuah fitur yang sebanding dengan BIP dan tidak tersedia di TLS.

Peringatan keamanan

Sejak SSH-1 memiliki kelemahan desain yang melekat dan membuatnya rentan (misalnya, terhadap serangan man-in-the-middle), sekarang umumnya dianggap usang dan harus dihindari pengguannya dengan menonaktifkan fallback ke SSH-1 secara eksplisit. Sementara server dan klien modern telah mendukung SSH-2, beberapa organisasi masih menggunakan perangkat lunak tanpa dukungan untuk SSH-2, dan dengan demikian SSH-1 tidak selalu dapat dihindari.
Dalam semua versi SSH, penting untuk memverifikasi kunci publik sebelum menerimanya secara valid. Menerima seorang kunci publik atttacker sebagai kunci publik yang valid memiliki efek membuka password yang ditransmisikan dan memungkinkan serangan man in-the-middle.

Rabu, 23 November 2011

Makna Kehidupan

Makna Kehidupan

Posted by Administrator in M (Thursday October 19, 2006 at 10:17 am)

Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan,
tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.
Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,
mungkin kamu tidak akan pernah mulai.
Mulailah sekarang…
mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,
tetapi kehidupan lajang juga memiliki suka-duka.
Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.
Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya
sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.
Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah
hati seorang wanita.
Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya kesehatan,
nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu
dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain…
tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.
Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,
kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,
orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,
sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.
Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,
tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar
meskipun terbukti salah.
Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan
kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.
Kamu tak bisa mengubah masa lalu….
tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.
Bila Kamu mengisi hati kamu ….
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.
Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.

Selasa, 15 November 2011

Perbedaan IPv6 dengan IPv4


Perbedaan IPv6 dengan IPv4
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.



Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.


Minggu, 23 Oktober 2011

Perbedaan IPv6 dengan IPv4


Perbedaan IPv6 dengan IPv4
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.



Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.









Pengertian SOP
 
  1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong  dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Tujuan SOP
  1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
  2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
  3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
  4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
  5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi :
  1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
  2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
  3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
  4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
  5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Kapan SOP diperlukan
  1. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
  2. SOP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak
  3. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.

Minggu, 02 Oktober 2011

Sejarah Linux Mandriva


Sejarah Linux Mandriva
 titikkurniasih30.blogspot.com/2011/06/sejarah-linux-mandriva.html -

1. SEJARAH
 MANDRIVA

Mandriva Linux (dahulu dikenal dengan nama Mandrakelinux atau Mandrake Linux) adalah sistem operasi yang dibuat oleh Mandriva (dahulu dikenal dengan nama Mandrakesoft). Mandriva Linux menggunakan RPM Package Manager. Pertama kali dirilis berbasis Redhat Linux (versi 5.1) dan KDE (versi 1.0) pada Juli 1998.

1.1 Perubahan Nama



Dari awal hingga versi 8.0, Mandrake menamai produk utamanya dengan Linux Mandrake. Sedang versi 8.1 sampai 9.2 dinamai Mandrake Linux.

Pada bulan Februari 2004, Mandrakesoft kalah dalam suatu kasus di pengadilan terhadap Hearst Corporation, pemilik King Features Syndicate. Hearst menuduh MandrakeSoft melanggar hak cipta karakter King Features bernama ‘Mandrake the Magician’. Sebagai tindakan pencegahan, Mandrakesoft mengganti nama produknya dengan menghilangkan spasi antara merek dan nama produk serta mengubah huruf pertama dari nama produk menjadi huruf kecil, sehingga menjadi satu kata. Mulai dari versi 10.0, Mandrake Linux dikenal sebagai Mandrakelinux, demikian pula logonya.


Pada bulan April 2005 Mandrakesoft mengakuisisi Conectiva, sebuah perusahaan Brasil yang menghasilkan distribusi linux berbahasa Portugis (Brasil) dan Spanyol di Amerika Latin. Akibat akuisisi ini dan sengketa hukum dengan Hearst Corporation, Mandrakesoft mengumumkan nama perusahaan menjadi Mandriva, dan bahwa Mandriva Linux akan menjadi nama baru bagi produk-produknya.